Sabtu 30 Nov 2013 20:27 WIB

Populasi Australia Diprediksi Meningkat Dua Kali

Red:
Australia
Australia

CANBERRA -- Populasi Australia diprediksikan meningkat dua kali lipat dalam 60 tahun ke depan. Prediksi terbaru dari Biro Statistik Australia, ABS, menunjukkan populasi Australia yang saat ini sekitar 23 juta jiwa akan menjadi 46 juta pada tahun 2075, terutama karena peningkatan di negara bagian Victoria dan New South Wales.

Prakiraan itu menunjukkan yang paling banyak meningkat populasinya adalah Australia Barat, dan yang menurun hanyalah Tasmania.

Direktur ABS bidang Demografi  Bjorn Jarvis mengatakan, pada tahun 2028 Perth di Australia Barat akan mengalahkan Brisbane sebagai kota terbesar ketiga di Australia, dengan populasi sebanyak tiga juta jiwa.

"10 tahun kemudian, wilayah ibukota akan kalahkan Tasmania" jelasnya. Yang termasuk wilayah ibukota adalah kota Canberra.

"Melbourne dan Sydney akan bersaing di tahun 2053, dengan populasi masing-masing 7,9 juta jiwa," kata Jarvis. 

Pada tahun 2040, populasi Australia Barat diprediksikan bertambah dua kali lipat menjadi 4,7 juta, dibandingkan 2,4 juta pada tahun 2012.

Populasi Wilayah Utara, termasuk Darwin, akan meningkat 51 persen menjadi 360.000. Populasi Victoria, termasuk Melbourne, akan meningkat sebanyak 50 persen menjadi 8,4 juta. Populasi New South Wales akan meningkat sebanyak 35 persen menjadi 9,9 juta. Populasi Tasmania akan menurun mulai tahun 2040. 

Sementara itu, proporsi lansia diprediksikan bertambah akibat tingkat fertilitas rendah dan tingkat harapan hidup yang lebih panjang.

"Pada tahun 2012, usia median [tengah] di Australia adalah 37 tahun. Pada tahun 2040, angka ini bisa jadi menjadi 40,5 tahun," jelas Jarvis. 

Menurut Biro Statistik Australia, jumlah penduduk dengan usia di atas 65 tahun akan meningkat dua kali lipat menjadi 6,8 juta pada tahun 2040. Jumlah mereka yang berusia lebih dari 65 tahun akan meningkat hampir tiga kali lipat menjadi 1,2 juta jiwa.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement