Rabu 27 Nov 2013 12:25 WIB

PBB: Gerilyawan dan Pemerintah Halangi Bantuan Kemanusiaan

Penduduk berlarian mencari perlindungan di Provinsi Raqqa, timur Suriah
Foto: Reuters
Penduduk berlarian mencari perlindungan di Provinsi Raqqa, timur Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa tim kemanusiaannya tidak dapat membantu sekitar 250.000 orang di wilayah yang dikuasai oleh pasukan gerilyawan dan pemerintah Suriah.

Penilaian tersebut dimasukkan dalam laporan rahasia yang disampaikan oleh koordinator bantuan darurat PBB, Valerie Amos, pada sebuah rapat di Jenewa, Swiss, Selasa.

"Bantuan terus berlanjut namun gagal mencapai warga Suriah yang tinggal di wilayah yang dikuasai oleh kelompok gerilyawan dan pemerintah," kata laporan yang diperoleh Reuters.

Laporan berjudul "Humanitarian Situation and Response in Syria" itu mendeskripsikan situasi yang sulit dan berbahaya yang harus dihadapi oleh pekerja kemanusiaan di Suriah.

Laporan tersebut menyatakan bahwa 12 staf PBB dan 32 relawan Bulan Bintang Suriah Arab telah terbunuh sejak perang saudara meletus pada Maret 2011. Selain itu, sebanyak 21 staf PBB masih ditahan.

Perang saudara di Suriah telah membuat sekitar 6,5 juta penduduk kehilangan rumah dan menewaskan lebih dari 100.000 orang.

Dokumen baru dari PBB itu menyebutkan bahwa sekitar 9,3 juta warga di Suriah membutuhkan bantuan, sebagian di antaranya merupakan anak-anak. PBB juga memperkirakan 575.000 orang terluka dan membutuhkan bantuan segera.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement