REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA, BALI -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik akan memimpin Pertemuan Para Menteri bidang Mineral ASEAN (AMINN) ke-4 di Nusa Dua, Bali, Kamis (28/11).
Dalam pertemuan tersebut akan dibahas sejumlah proposal yang telah disepakati dalam pertemuan pejabat tinggi bidang mineral ASEAN (ASOMM) dan ASOMM plus 3 yang berlangsung pada 26-27 November.
Menurut Ketua ASOMM R Sukhyar, ada sembilan proyek usulan yang sudah disepakati oleh ASEAN untuk dibahas dalam pertemuan AMINN ini. Di antaranya adalah keinginan memasukkan aspek perdagangan, investasi dan teknologi dalam database mineral ASEAN.
"Database mineral ini akan berbasis di Indonesia dan siap diluncurkan dalam pertemuan tingkat menteri ASEAN bidang mineral kali ini," ujarnya.
Para menteri mineral ASEAN juga akan membahas keinginan asosiasi negara-negara Asia Tenggara ini untuk mengembangkan teknologi pemanfaatan mineral tanah jarang atau mineral ikutan pada bijih timah.
Sukhyar mengatakan Indonesia juga berkepentingan dalam program pemanfaatan mineral tanah jarang (rare earth) tersebut mengingat mineral ini banyak terdapat di sejumlah daerah terutama Bangka Belitung sebagai produsen timah.
Mineral tanah jarang selama ini terbuang percuma bersama limbah hasil tambang (tailing). Padahal mineral tersebut sangat bermanfaat bagi industri telekomunikasi.
Jepang dalam kerangka kerja sama dengan ASEAN menyatakan kesediaannya untuk membantu dalam alih teknologi pemanfaatan mineral tanah jarang tersebut.
Agenda penting lainnya yang juga akan menjadi isu pembahasan dalam AMINN ke-4 adalah penguatan kemampuan ASEAN di bidang perlindungan lingkungan kegiatan pertambangan, reklamasi pascatambang, peningkatan teknologi pengolahan mineral.
Kemudian pengembangan pengolahan batuan kwarsa untuk industri keramik dan industri kaca serta manajemen pengolahan limbah asam (acid waste) dalam industri mineral, katanya.