Kamis 28 Nov 2013 21:15 WIB

Topan Haiyan Tak 'Goyang' Ekonomi Filipina

Topan Haiyan porak-porandakan Filipina.
Foto: AP Photo/Aaron Favila
Topan Haiyan porak-porandakan Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILIA -- Perekonomian Filipina diperkirakan akan tumbuh sekitar tujuh persen pada 2013, karena ekspansi pada periode Oktober-Desember terhambat oleh topan Haiyan yang menghancurkan pada bulan ini, Kamis (28/11).

Menteri Perencanaan Ekonomi Arsenio Balisacan mengatakan super topan Haiyan akan memangkas hingga 0,8 persentase poin dari pertumbuhan produk domestik bruto di kuartal terakhir tahun ini. Pernyataannya muncul ketika data resmi menunjukkan ekonomi , salah satu berkinerja terbaik di Asia, ekspansi tujuh persen dalam tiga bulan hingga akhir September.

"Kami bekerja dengan sangat baik. Bahkan dengan perlambatan pertumbuhan karena (super topan) Haiyan, pertumbuhan (tahun-penuh) 7,0 persen 'bisa dicapai' dengan asumsi tidak ada bencana lagi," kata Balisacan seperti dikutip afp.

Ini, lanjutnya, masih akan membuat Filipina salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, di belakang China.

Sebelum dilanda Haiyan, para pejabat telah yakin negara itu akan melampaui target pertumbuhan setahun penuh pemerintah 6,0-7,0 persen, karena ekspansi yang cepat di semester pertama.

Kerusakan dari topan pada 8 November yang para pejabat katakan lebih dari 7.000 orang tewas atau hilang akan memotong pertumbuhan PDB pada periode Oktober-Desember sebesar 0,3-0,8 persentase poin, kata Balisacan.

Pertumbuhan untuk tiga bulan terakhir sekarang diperkirakan sekitar 7,0 persen.

Ekonomi tumbuh 7,4 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini, naik dari 6,7 persen pada periode yang sama tahun lalu, kata Jose Albert, sekretaris jenderal Badan Koordinasi Statistik Nasional, mengatakan dalam konferensi pers.

Sebuah ledakan properti dan sektor jasa merupakan pendorong utama dari ekspansi ekonomi, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement