REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Serentetan pembunuhan kepada ilmuwan nuklir, yang terakhir terjadi di India, mengingatkan kejadian yang sama terjadi di Iran.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dengan pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, walaupun National Post menduga ada peran aksi rahasia Israel dalam kejadian tersebut.
Dalam artikelnya tahun 2012, 'Analysis: Death of Iranian nuclear scientist sheds light on long history of Israeli covert action' pejabat Israel mengakui bahwa selain negaranya ada beberapa pihak lain yang mempunyai kepentingan yang sama.
"Saya pikir beberapa pemain, tidak hanya Israel, aktif melakukan kegiatan [di Iran]," kata mantan Wakil Kepala Mossad, Ilan Mizrahi.
Pada Juli 2012, The Guardian memublikasikan sebuah buku yang mengupas pengakuan para agen Israel melakukan kegiatan sabotase di Iran.
"Sebuah buku yang ditulis oleh jurnalis Israel-Amerika berjudul 'Spies Against Armageddon' menjelaskan Mossad tidak pernah mewakilkan pekerjaan kepada pihak luar. Pembunuhan empat ilmuwan [Iran] dan percobaan untuk membunuh yang kelima, merupakan operasi 'biru dan putih', sebuah istilah Mossad untuk bendera Israel, tulis The Guardian.