Jumat 29 Nov 2013 17:31 WIB

Jepang Target Utama Zona Identifikasi Pertahanan Udara Cina

Red:
Zona Identifikasi Pertahanan Cina
Zona Identifikasi Pertahanan Cina

TOKYO -- Media yang dikelola pemerintah Cina mengidentifikasi Jepang sebagai “Target Utama” Beijing dalam Zona Indentifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) yang baru dideklarasikan. Media itu juga menyatakan Cina tidak akan ragu melakukan tindakan yang bersifat segera jika Tokyo menentang zona tersebut.

Meski demikian negara lain yang telah mengirimkan pesawat mereka ke Zona Indentifikasi Pertahanan Udara (ADIZ), termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan umumnya diabaikan,” kata Global Times.

"Kita harus melakukan penanggulangan yang tepat waktu tanpa ragu-ragu melawan Jepang ketika negara itu melawan ADIZ yang baru dideklarasikan China," demikian tulis editorial surat kabar yang dikenal dekat dengan Partai Komunis Cina yang berkuasa.

Jika AS tidak bertindak jauh, kita tidak akan menargetkan mereka dalam menjaga zona pertahanan udara kami."

Surat kabar yang sering menyuarakan nada nasionalis, menambahkan bahwa Australia bisa "diabaikan" karena kedua negara tidak memiliki keluhan utama, dan bahwa Beijing memiliki "tidak perlu mengubah tindakannya" menuju Seoul, mengingat Korea Selatan memiliki "ketegangan " sendiri dengan Jepang.

Patrol pesawat runcingkan  ketegangan

Adiz yang dideklarasikan Cina Sabtu (23/22), memerintahkan  pesawat yang hendak melintasi  zona tersebut harus menyediakan rencana penerbangan mereka, menyatakan negara mereka dan melakukan komunikasi radio dua arah, atau menghadapi intervensi militer.

Zona itu mencakup kawasan yang diklaim  oleh Jepang dan Korea Selatan dan termasuk kawasan angkasa diatas gugusan kepulauan tak berpenghuni yang dikelola Jepang tapi diklaim China.

Kepulauan itu disebut Diaoyu di Cina dan Senkaku di Jepang.

Langkah Cina ini memicu tuduhan provokasi dari Jepang dan Amerika Serikat, dan kritik dari Korea Selatan dan  Australia.

Tokyo dan Seoul pada Kamis (28/11) mengatakan menantang zona Cina tersebut dan menunjukkan front bersatu setelah Washington mengirim pembom B-52 melalui wilayah udara.

Militer Cina mulai melakukan patroli pertama kali pada Sabtu (23/11) dan mulai mengirim beberapa jet tempur serta pesawat pemberi peringatan awal ke zona ADIZ  pada hari Kamis (28/11), demikian kutip kantor berita resmi Xinhua.

Sebelumnya pejabat di Cina telah menuduh Amerika Serikat dan Jepang melakukan standar ganda, karena keduanya juga memiliki ADIZ.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement