REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Satu surat kabar Kuwait Sabtu mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Barack Obama sedang menunggu untuk menerima undangan dari mitranya Presiden Iran Hassan Rouhani untuk mengunjungi Iran.
Surat kabar Kuwait berbahasa Arab, Al-Jarida, menambahkan bahwa Presiden Obama bersedia untuk menjadi presiden Amerika pertama yang mengunjungi Iran sejak kemenangan Revolusi Islam tahun 1979 di negara itu, kata Kantor Berita Jomhor Afghanistan dalam laporannya.
Al-Jarida mengutip sumber diplomatik Amerika Serikat.
Sumber tersebut mengatakan bahwa Presiden Obama bersedia untuk mengunjungi Iran pada pertengahan tahun 2014.
Rincian kunjungan belum terungkap tetapi ada niat bersama untuk tujuan ini, kata sumber yang dikutip oleh Al-Jarida.
Ia menambahkan bahwa sumber itu mengatakan Presiden Obama mengharap ke depan untuk kunjungan di mana ia akan menerapkan kebijakan baru AS di kawasan yang didasarkan pada prinsip-prinsip keseimbangan dan non-intervensi.