Ahad 01 Dec 2013 06:34 WIB

Inggris Protes Rencana Israel Gusur Badui Palestina

Tentara Israel menahan seorang warga Palestina
Foto: AP/Mohammed Ballas
Tentara Israel menahan seorang warga Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Lebih dari 50 tokoh masyarakat di Inggris, termasuk artis terkenal, musisi dan penulis, telah membubuhkan nama mereka pada surat menentang rencana Israel untuk secara paksa menghapus 70.000 warga Badui Palestina dari tanah gurun mereka yang bersejarah.

Surat yang diterbitkan di Guardian itu sebagai bagian dari protes Sabtu di Israel, Palestina, dan dua puluh negara lain atas rancangan undang-undang (RUU) parlemen Israel yang diharapkan mendapatkan persetujuan akhir pada akhir tahun ini.

Guardian menyebut pengasingan dan penghancuran sekitar 35 desa 'tidak dikenal' di gurun Negev berarti pemindahan paksa warga Palestina dari rumah mereka dan bumi mereka serta diskriminasi sistematis selain juga pemisahan.

Para peserta termasuk seniman Antony Gormley, aktor Julie Christie, sutradara film Mike Leigh dan musisi Brian Eno menuntut agar pemerintah Inggris membawa Israel ke perhitungan catatan hak asasi manusia dan kewajiban mereka di bawah hukum internasional.

Penduduk desa-desa itu akan dipindahkan ke kota-kota yang ditunjuk. Sedangkan, rencana permukiman baru Yahudi di daerah tersebut diberlakukan.

Sebuah pusat hak asasi manusia dan hukum bagi orang-orang Arab di Israel mengatakan bahwa tujuan sebenarnya dari undang-undang itu adalah pemisahan sepenuhnya dan menghentikan ikatan sejarah Badui untuk tanah leluhur mereka."

Desa-desa 'tidak dikenal' di Negev, yang populasinya berkisar beberapa ratus hingga 2.000 orang, selama ini kekurangan layanan dasar seperti air, listrik, telepon, jalan darat, sekolah dan klinik kesehatan.

sumber : Antara/MNA-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement