Senin 02 Dec 2013 10:03 WIB

Iran dan Kekuatan Dunia Kembali Bertemu Bahas Nuklir

fasilitas nuklir Iran
Foto: frontpagemag.com
fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID,Iran dan negara-negara kekuatan dunia tampaknya akan bertemu "pekan depan" untuk membahas pelaksanaan kesepakatan sulit terkait sengketa program nuklir Teheran, kata pemimpin juru runding Iran, Minggu.

Kesepakatan terobosan dicapai pada 24 November antara Iran dan negara-negara anggota P5+1 yaitu Amerika Serikat, Cina, Rusia, Inggris, Prancis dan Jerman - yang meminta Teheran untuk memundurkan beberapa tahapan nuklirnya dengan imbalan pencabutan sejumlah sanksi .

Pembekuan ini dimaksudkan untuk membuat lebih sulit bagi Iran jika ingin mengembangkan kemampuan untuk membangun senjata nuklir dengan cepat, dan perjanjian interim itu bertujuan untuk membangun kepercayaan, saat Teheran dan negara-negara kekuatan dunia anggota P5 +1 membahas kesepakatan yang komprehensif.

"Mungkin para ahli kami akan mengadakan pertemuan pekan depan di Wina atau Jenewa untuk meninjau rincian pelaksanaan perjanjian tersebut," menurut lembaga penyiaran pemerintah IRIB mengutip wakil menteri luar negeri Abbas Araqchi, pemimpin tim perunding Iran dalam pembicaraan nuklir itu.

Dia menambahkan bahwa tahap pertama dari kesepakatan itu, yang akan berlaku selama enam bulan, akan dilaksanakan setelah rincian detil disepakati.

Utusan Teheran untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Reza Najafi, Jumat, menunjukkan bahwa pembekuan program nuklir Iran selama enam bulan akan dimulai pada awal Januari.

Araqchi tidak memberikan tanggal untuk putaran pembicaraan berikutnya, tetapi kantor berita ISNA , mengutip seorang pejabat Iran, mengatakan bahwa direktur politik dari negara-negara yang terlibat dalam perundingan itu diharapkan untuk bertemu dengan pejabat IAEA di Wina pada tanggal 9 dan 10.

"Tujuan dari pertemuan itu adalah untuk menetapkan tanggal untuk pemeriksaan (oleh para ahli IAEA) di tambang Gachin (uranium) di provinsi Bandar Abbas dan pelaksanaan empat pasal lainnya dari perjanjian tersebut," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.

Negara-negara Barat dan Israel telah lama menduga Iran diam-diam berusaha membuat senjata nuklir, tuduhan yang dibantah oleh Teheran , yang menegaskan program nuklirnya sepenuhnya bertujuan damai.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement