REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Asap menyelimuti kota pusat keuangan Cina, Shanghai, saat polusi udara di kota tersebut mencapai tingkat terburuknya pada Senin.
Kualitas udara di Shanghai tercatat 303 pada Indeks Kualitas Udara resmi (AQI) pada Senin pagi, melampaui ambang batas 300 --yang menunjukkan tingkat paling parah polusi udara di dalam catatan.
AQI memantau enam zat pencemaran dengan dasar setiap jam termasuk PM 2,5, atau ukuran partikel kurang dari 2,5 mikron dalam diameter, yang telah dipandang secara luas sebagai penyebab yang memperparah polusi udara di seluruh Cina dalam beberapa tahun belakangan.
Pengawas lingkungan hidup Shanghai mencatat PM 2,5 sebagai polutan utama pada Senin, tanpa mengungkapkan perincian daftarnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan nilai panduan harian bagi PM 2,5 pada 25 mikrogram per meter kubik, sementara angka tersebut telah 10 kali volume itu di Shanghai dalam beberapa hari belakangan, kata Xinhua, Senin siang.
Shanghai menyaksikan kualitas udara yang memburuk selama akhir pekan. Indeks AQI naik di atas 230 pada Ahad (1/12), ketika kota tersebut menyelenggarakan kegiatan tahunan Shanghai International Marathon.
PM 2,5 juga tercatat untuk 248 mikrogram per meter kubik pada hari itu, kata Biro Perlindungan Lingkungan Hidup Shanghai.
Kegiatan maraton itu tetap berlangsung seperti biasa meskipun terjadi polusi parah. Sebagian peserta memakai masker, kata Xinhua.
Tingkat polusi yang berbahaya tersebut membuat Pemerintah Shanghai mencegah produksi industri dan kegiatan di lokasi pembangunan dan dermaga, yang mungkin menambah debu ke udara. Warga disarankan agar tetap tinggal di dalam rumah.