Senin 02 Dec 2013 21:24 WIB

Rakyat Armenia Protes Tolak Kedatangan Putin

Russian President Vladimir Putin (file photo)
Foto: AP/RIA-Novosti, Mikhail Klimentyev, Presidential Press Service
Russian President Vladimir Putin (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN -- Sekitar 500 orang, Senin (2/12) menggelar aksi di ibukota Armenia untuk mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin saat ia mengunjungi negara itu, dan memprotes rencana untuk bergabung dengan serikat pabean yang dipimpin oleh Moskow, menurut saksi mata.

Beberapa orang di pusat kota Yerevan memegang spanduk yang bertuliskan "Putin, pulang!" atau " Tidak untuk Uni Soviet!", merujuk pada upaya Putin untuk menggandeng negara-negara bekas republik Soviet itu dalam aliansi ekonomi dan keamanan.

Putin terbang ke negara Kaukasus selatan itu untuk membicarakan keputusannya pada bulan September guna bergabung dengan serikat pabean dengan Rusia, Belarus dan Kazakhstan tetapi mengawali kunjungannya di kota lain. Dia dijadwalkan tiba di Yerevan pada hari Senin.

Aksi itu menyusul aksi protes yang jauh lebih besar di Ukraina hingga  menunda rencana penandatanganan kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa pekan lalu dan membangun kembali hubungan ekonomi dengan Rusia sebagai gantinya.

Kritikus Kremlin di Barat menuduh Putin menekan Ukraina, Armenia dan bekas republik Soviet lainnya agar mundur dari perjanjian yang akan meningkatkan integrasi mereka dengan Uni Eropa .

Polisi menutup jalan utama saat para demonstran bergerak mendekati kantor pusat pemerintahan Presiden Serge Sarksyan, dan pengunjuk rasa menyerahkan surat untuk mendesak pemerintah membatalkan keputusannya guna bergabung dengan serikat pabean.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement