Selasa 03 Dec 2013 20:21 WIB

IFRC: Satu Juta Warga Suriah Alami Kelaparan

Suasana kota di Suriah yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.
Foto: EPA/STR
Suasana kota di Suriah yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Satu juta warga Suriah menghadapi kelaparan, sementara pertempuran dan pos-pos pemeriksaan telah menghambat pengiriman bantuan. Demikian kata Palang Merah internasional memperingatkan.

"Menurut satu perkiraan konservatif, ada satu juta orang tanpa memiliki pangan," kata Simon Eccleshall, kepala manajemen krisis di Federasi Internasional Palang Merah dan Masyarakat Bulan Sabit Merah (IFRC).

Anggota lokal IFRC, Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC), adalah unsur penting dalam operasi-operasi internasional di Suriah di mana sepertiga dari 21 juta jiwa dari penduduk pra-perang kini mengandalkan bantuan untuk dapat bertahan hidup.

Tetapi, usaha-usaha bantuan terhambat oleh perang yang telah menewaskan 32 orang dari 3.000 relawan SARC. Sementara, pos-pos pemeriksaan yang banyak dibangun kedua pihak juga ikut menghambat pengiriman bantuan.

"SARC hanya satu-satunnya organisasi bantuan yang memiliki akses ke sekitar 85 persen daerah di Suriah untuk operasi reguler," kata Eccleshall kepada wartawan.

SARC dapat memberikan pasokan-pasokan reguler kepada hanya separuh dari enam juta warga Suriah yang meninggalkan rumah-rumah mereka akibat perang tetapi masih berada di negara itu.

"Ada banyak daerah yang tidak dapak dipasok selama beberapa bulan karena konflik itu, dan daerah-daerah pnggiran Damaskus hampir setahun," kata juru bicara IFRC, Benoit Carpenter, kepada AFP.

"Tidak pelak, situasi terburuk melanda daerah-daerah yang dikepung dan daerah-daerah yang dilanda aksi kekerasan. Harus juga diingat bahwa banyak yang tidak memiliki pendapatan selama lebih dari dua tahun. Rumah-rumah tangga yang dikepalai wanita adalah kelompok besar yang menghadapi kekurangan pangan," tambahnya.

Eccleshall mengatakan ada kecemasan kuat bahwa dengan datangnya musim dingin, jumlah bantuan yang dibutuhkan dapat meningkat. Dua kota terbesar Suriah, Damaskus dan Aleppo, secara reguler dilanda salju.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement