Selasa 03 Dec 2013 20:22 WIB

AS Siapkan Kapal Perang Penghancur Senjata Kimia Suriah

Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.
Foto: AP PHOTO/Yousef Albostany
Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat mulai melengkapi kapal dengan peralatan khusus untuk menghancurkan bagian dari senjata kimia Suriah, kata Pentagon pada Senin (3/12).

Satu hidrolik dipasang ke kapal kargo MV Cape Ray, yang akan ditugaskan untuk memusnahkan zat kimia mematikan, kata juru bicara. "Kami sedang mempersiapkan kapal Cape Ray berukuran panjang 200 meter bagian dari proses penghancuran jika kami ditugaskan untuk missi itu," kata Kolonel Steven Warren kepada wartawan.
Kapal itu, bagian dari armada cadangan yang digunakan untuk mengangkut perangkat keras, kini sedang dimodifikasi di pelabuhan angkatan laut Norfolk di Virginia, katanya. Militer AS belum menerima perinth resmi untuk melaksanakan pekerjaan itu tetapi akan "melaksanakan rencana itu dengan hati-hati," tambahnya. 
 
Pentagon mengakui persiapan-persiapan itu dilakukan setelah badan pengawas senjata kimia dunia, Organisasi untuk Pelarangaan Senjata Kimia (OPCW), Sabtu mengatakan bahwa satu kapal AS akan membantu menghancurkan zat-zat kimia paling berbahaya Suriah.
 
Kapal Angkatan Laut AS dan pesawat mungkin akan membantu keamanan dalam usaha pemusnahan di laut, kata dua pejabat pertahanan yang tidak bersedia namanya disebutkan.
 
Berdasarkan atas persetujuan ditengahi internasional untuk menghindari serangan militer AS terhadap Damaskus, senjata-senjata kimia paling berbahaya Suriah harus dikeluarkan dari negara itu pada 31 Desember.
 
Pejabat mengatakan kapal AS itu akan dilengkapi dengan satu "Field Deployable Hydrolysis System", satu unit bergerak baru yang dikembangkan Pentagon awal tahun ini. Kapal itu "tidak akan berada di wilayah perairan Suriah, katanya.
OPCW meminta militer AS bagi bantuan pemusnahan siap diluncurkan tidak ada negara-negara lain secara sukarela menghancurkan senjata kimia di negara mereka, kendatipun adanya konsensus internasional bahwa senjata kimia itu akan dilumpuhkan di luar Suriah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement