REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Satu orang Warga Negara Indonesia di Hong Kong, Tri Mawarti, positif terinfeksi flu burung galur H7N9, dan kini dalam kondisi kritis, kata Konsulat Jenderal RI di Hong Kong, Chalief Akbar, Selasa.
Keterangan yang diperoleh Antara di Beijing menyebutkan wanita yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu kini dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Queen Mary, setelah sebelumnya mengalami demam tinggi sejak 27 November 2013.
Wanita berusia 36 tahun itu, mengidap demam tinggi sejak pulang dari Shenzhen. Menurut pengakuannya kepada salah satu staf Konjen RI di Hong Kong, saat di Shenzhen sempat mengunjungi pasar dan membeli ayam.
Sejak mengalami demam tinggi itu, Tri langsung memeriksakan diri ke Rumah Sakit Tuen Mun pada 27 November dan positif terinfeksi virus H7N9. Karena kondisisnya semakin kritis maka dipindahkan ke rumah sakit Queen Mary pada 30 November hingga kini.
Chalief Akbar mengatakan KJRI Hong Kong akan terus memonitor perkembangan kasus tersebut dan mengupayakan segala bantuan yang dibutuhkan, termasuk untuk mendatangkan anggota keluarganya ke Hong Kong.
KJRI Hong Kong bekerja sama dengan Food and Environmental Hygiene Department Hong Kong akan melakukan diseminasi seluruh informasi terkait mengenai avian influenza ini kepada seluruh WNI yang ada di Hong Kong, termasuk upaya pencegahannya.
Menurut Secretary for Food and Health Dr. Ko Wing-man kasus yang menimpa WNI tersebut adalah kasus avian influenza H7N9 pertama di Hong Kong yang menyerang manusia.