REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan kepala intelijen Arab Saudi Pangeran Bandar bin Sultan di dekat Moskow dan membahas perang di Suriah serta program nuklir Iran, kata Kremlin, Selasa (3/12).
Rusia telah kukuh mendukung Presiden Bashar al-Assad selama konflik, yang telah menewaskan lebih dari 100 ribu orang sejak Maret 2011, sementara Arab Saudi mendukung pemberontak yang berusaha untuk menggulingkan pemimpin Suriah.
Kremlin mengatakan Putin dan Pangeran Bandar mendiskusikan rencana untuk konferensi perdamaian internasional yang lama tertunda tentang Suriah akan diselenggarakan di Jenewa pada 22 Januari. Namun tidak dikatakan kapan kedua orang bertemu.
"Ada pertukaran rinci opini yang objektif tentang situasi di Suriah, termasuk dalam konteks persiapan untuk konferensi Jenewa II," kata pernyataan yang dimuat di website Kremlin yang dilansir Reuters, Rabu (4/12).
Rusia dan Amerika Serikat pertama kali mengumumkan rencana untuk konferensi itu pada Mei. Pada September, mereka menengahi kesepakatan untuk memusnahkan senjata kimia Suriah setelah serangan gas sarin di dekat Damaskus pada Agustus, untuk mencegah kemungkinan serangan udara AS. "Dinamika positif dalam upaya internasional untuk menyelesaikan berkas nuklir Iran telah tercatat," kata Kremlin.
Iran dan enam kekuatan duni, termasuk Rusia, mencapai kesepakatan bulan lalu untuk mengekang program nuklir Republik Islam Iran dengan imbalan untuk bantuan pencabutan sanksi-sanksi awal. Putin dan Pangeran Bandar sebelumnya bertemu di Rusia pada Juli.