Kamis 05 Dec 2013 20:17 WIB

Sanksi dan Embargo ke Iran Dicabut, Asalkan...

Menlu Iran, Muhammad Javad Zarif.
Foto: theiranproject.com
Menlu Iran, Muhammad Javad Zarif.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Negara-negara kekuatan dunia telah meyakinkan Teheran bahwa mereka serius dengan kesepakatan nuklir yang dihasilkan di Jenewa. Mereka tertarik untuk melanjutkannya di masa depan, menurut media lokal, Kamis (5/12), mengutip diplomat tinggi Iran.

Laporan itu mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri, Mohammad Javad Zarif, telah menerima telepon Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, pimpinan negosiator untuk apa yang disebut sebagai P5+1 guna menekankan bahwa mereka berkomitmen pada kesepakatan itu.

"Ashton menghubungi saya untuk meyakinkan(kami) bahwa P5+1 serius melaksanakan komitmennya dan menyatakan harapannya untuk membuat kemajuan dalam hal ini," kata Zarif yang dilaporkan kantor berita resmi IRNA dan dikutip AFP.

Iran dan kelompok P5+1 yang terdiri dari Amerika Serikat, Cina, Rusia, Inggris, Prancis, dan Jerman mencapai kesepakatan bersejarah di Jenewa pada 24 November. Kesepakatan itu tentang sengketa ambisi nuklir Teheran yang dicurigasi pihak Barat memiliki dimensi militer, meskipun adanya bantahan dari Teheran.

Berdasarkan perjanjian yang berlangsung selama enam bulan itu, Iran berkomitmen untuk membatasi pengayaan uranium di tingkat kemurnian fisil rendah. Teheran juga akan menurunkan kemurnian cadangan senyawa yang diperkaya, yang relatif mudah untuk dikonversi ke tahapan senjata, atau mengubahnya menjadi bentuk lain.

Sebagai imbalan untuk pembekuan itu, Iran akan menerima tujuh miliar dolar dalam bentuk pencabutan sanksi dan negara-negara kekuatan dunia berjanji untuk tidak memberlakukan embargo baru untuk enam bulan ke depan jika Teheran mematuhi kesepakatan itu.

Iran dan negara-negara P5+1 diharapkan untuk bertemu di tingkat ahli di Wina pada tanggal 9 dan 10 untuk membuka jalan bagi implementasi penuh dari kesepakatan tersebut. Utusan Teheran untuk Badan Energi Atom Internasional, Reza Najafi, menunjukkan bahwa enam bulan pembekuan program nuklir Iran akan dimulai pada awal Januari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement