Kamis 05 Dec 2013 20:58 WIB

Bocoran Dokumen NSA: Swedia Mata-matai Pemimpin Rusia

Aksi spionase (ilustrasi).
Foto: gadabimacreative.blogspot.com
Aksi spionase (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Swedia telah memberi Amerika Serikat data intelijen 'unik' pemimpin Rusia. Demikian menurut dokumen baru yang dibocorkan oleh buronan Amerika Serikat, Edward Snowden, dan diungkap oleh lembaga penyiaran publik Swedia SVT pada Kamis.

Dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat memandang lembaga intelijen Swedia, FRA, sebagai mitra utama dalam pengawasan telekomunikasi dan lalu lintas internet terutama dari Rusia.

"FRA memberi NSA koleksi unik dari target prioritas tinggi Rusia, seperti pemimpin, politik internal," demikian menurut dokumen tertanggal 18 April 2013 yang diperoleh oleh SVT dari wartawan Amerika Glenn Greenwald yang telah menerbitkan rincian dari berbagai dokumen NSA yang dibocorkan oleh Snowden .

Dokumen lain menggarisbawahi akses terkenal Swedia ke jaringan komunikasi Rusia berkat kabel yang melewati wilayah Swedia.

"Terima kasih pada Swedia untuk kerja sama lebih lanjut pada target Rusia dan menggarisbawahi peran utama yang dimainkan FRA sebagai mitra utama terkait Target Rusia, termasuk kepemimpinan Rusia ... (dan) kontraintelijen. Akses kabel FRA telah menghasilkan SIGINT unik (sinyal intelijen) di semua kawasan itu."

Fredrik Wallin, juru bicara FRA, menolak untuk mengkonfirmasi bahwa Swedia telah memata-matai pemimpin Rusia dan mengatakan bahwa sangat tersanjung dengan pendapat jika Swedia memiliki peran utama.

Menteri Pertahanan Swedia, Karin Enstroem, mengatakan kepada SVT bukan hal yang mengherankan jika negara itu bekerja sama dengan badan intelijen lainnya.

"Swedia membangun keamanannya bersama dengan pihak lain," katanya. "Tapi, negara mana dan bagaimana metode yang kami gunakan bukan merupakan informasi publik."

Awal tahun ini wartawan Inggris Duncan Campbell menyatakan bahwa Swedia adalah 'mitra terbesar' badan intelijen Inggris di luar negara-negara yang berbahasa Inggris .

Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, sekarang memperoleh suaka dari Rusia. Suatu kebijakan yang memicu ketegangan hubungan kedua negara.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement