REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Citra satelit menunjukkan bahwa Korea Utara sedang meningkatkan aktivitas nuklir sejalan dengan janji rezim untuk memperluas program senjatanya. Demikian kata satu 'think tank' Amerika Serikat pada Kamis.
Institut Sains dan Keamanan Internasional, kelompok riset swasta yang berbasis di Washington penentang proliferasi nuklir, mengatakan bahwa citra situs nuklir utama Yongbyon, Korea Utara, pada 3 Desember menunjukkan uap pada kompleks fabrikasi bahan bakar.
Uap itu dapat menunjukkan bahwa bangunan tersebut telah beroperasi untuk menghasilkan bahan bakar tambahan untuk reaktor plutonium tua itu, meskipun juga bisa saja berasal dari pemanas selama musim dingin di Korea.
Namun, think tank mengatakan melihat tanda-tanda yang jelas tentang kemajuan lebih lanjut di Yongbyon, termasuk pembangunan apa yang tampak seperti kolam renang dekat pabrik sentrifugal, meskipun tujuan yang tepat dari struktur baru belum jelas.
"Citra satelit komersial terbaru menunjukkan bahwa pusat nuklir Yongbyon Korea Utara tampaknya semakin aktif," kata think tank dalam laporan itu.
Temuan ini sejalan dengan aliran indikasi-indikasi bahwa Korea Utara telah meningkatkan program nuklirnya. Pada Oktober, agen mata-mata Korea Selatan menegaskan bahwa negara komunis itu sedang memulai kembali reaktor plutonium lima megawatt-nya.
Badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional, juga melaporkan adanya uap pada 28 November di situs itu. Badan ini bergantung pada citra satelit saat Korea Utara menendang keluar para inspektur PBB pada tahun 2009.