REPUBLIKA.CO.ID, LAUSANNE -- Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, mengatakan India terancam dicoret dari kompetisi olahraga internasional, Olimpiade, kecuali negara itu mematuhi beberapa aturan terkait etika.
Pada tahun lalu, IOC melarang India ikut dalam olimpiade karena adanya dugaan campur tangan pemerintah dalam proses pemilihan umum. Larangan itu membuat para atlet India tidak diizinkan untuk berlaga membela negaranya.
Sejauh ini negara itu belum menyetujui tuntutan IOC untuk menghentikan pejabat terkait yang dituduh melakukan tindak pidana tersebut. Akibatnya, terjadi kebuntuan yang menyebabkan ultimatum akhir.
India akan mengadakan pertemuan pada Ahad (8/12) untuk mempertimbangkan posisi mereka. "Peraturan (Olimpiade) jelas," kata Bach kapada Associated Press.
"Jika suspensi tidak juga membuahkan solusi, maka langkah selanjutnya bisa berupa penarikan pengakuan," tambah Bach.
Tidak ada negara dilarang berlaga di Olimpiade sejak tim Afrika Selatan diusir antara tahun 1968-1988 selama era apartheid. "Kita harus ketat dan memastikan aturan tata kelola yang baik sedang diterapkan," ujar Bach.
India memenangkan dua medali perak dan empat perunggu di Olimpiade London tahun lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
