REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka memperluas zona pertahanan udara. Tindakan ini menyusul langkah Cina memberlakukan zona serupa beberapa waktu lalu.
Bahkan, dikutip dari BBC, zona pertahanan udara Korsel sebagian tumpah tindih dengan zona identifikasi udara Cina (ADIZ). Wilayah tumpang tindih itu termasuk sebuah batu dalam laut yang menjadi ajang sengketa antar kedua negara.
Namun 'batu' yang terendam air atau batu Ieodo itu masuk dalam teritorial Korea Selatan. Zona Korea Selatan juga ternyata mencakup wilayah pertahanan udara Jepang.
Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan akan berdiskusi dengan negara tetangga mengenai zona ini. Ajang diskusi berguna untuk mencegah bentrokan dalam zona Korea Selatan.
Jubir Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min Seok, dikutip dari AFP menyatakan negaranya telah berkoordinasi dengan negara-negara terkait. Hal ini untuk menangkis konfrontasi militer dan memastikan keamanan pesawat.
Kementerian Pertahanan juga mengumumkan pertahanan udara Korsel juga akan melingkupi wilayah di atas pulau Hongdo dan Marado. Pemerintah Korsel menambahkan, zona ini akan mulai berlaku 15 Desember mendatang.
Seoul juga menyatakan negara-negara tetangga sudah diberitahu mengenai perubahan ini.
Menurut BBC, langkah ini jelas seakan-akan menantang zona pertahana udara Cina. Karena zona Korsel meliputi sebagian wilayah udara yang sama dengan ADIZ.