Senin 09 Dec 2013 07:12 WIB

Iran Menentang Pasukan Asing di Teluk

Presiden terpilih Iran, Hassan Rohani
Foto: redpepper.co.ug
Presiden terpilih Iran, Hassan Rohani

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Iran Hassan Rohani, Ahad (8/12), mengatakan negaranya menentang kehadiran pasukan asing di wilayah tersebut.

"Republik Islam Iran menentang kehadiran setiap pasukan asing di wilayah mana pun di Timur Tengah dan Teluk," kata Rohani dalam pertemuan dengan Presiden Afghanistan Hamis Karzai, yang sedang berkunjung di Ibu Kota Iran, Teheran.

"Kami khawatir dengan ketegangan yang terus terjadi akibat kehadiran pasukan asing dan percaya semua pasukan asing mesti meninggalkan wilayah ini," kata Rohani sebagaimana dilaporkan Xinhua, Senin pagi. Ia menambahkan, "Keamanan Afghanistan mesti disediakan oleh rakyat Afghanistan."

Pernyataan dari Presiden tersebut dikeluarkan saat Afghanistan dan Amerika Serikat bersiap menandatangani Kesepakatan Keamanan Bilateral (BSA) guna memfasilitasi kehadiran sejumlah terbatas pasukan AS di Afghanistan, setelah penarikan pasukan pimpinan NATO pada 2014 dari negeri itu.

Sementara itu, Karzai mengucapkan selamat kepada Presiden Iran tersebut mengenai kesepakatan nuklir yang dicapai oleh Iran dan negara besar dunia di Jenewa, Swiss, pada November. Karzai mengatakan Iran dan Afghanistan memiliki banyak kepentingan yang sama.

Menurut kantor berita setengah resmi ISNA, Rohani dan Karzai mengeluarkan pernyataan bersama sementara Kementerian Luar Negeri Iran dan Afghanistan diberi tugas untuk mempersiapkan dokumen Kesepakatan Menyeluruh mengenai Kerja Sama Persahabatan antara kedua negara.

Kesepakatan itu akan meliputi kepentingan lama Iran dan Afghanistan dalam mempersiapkan perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut, kata laporan itu.

"Kami akan memulai pembicaraan bagi penandatanganan kesepakatan tersebut dalam waktu dekat dan saya yakin rakyat Afghanistan akan menyambut baik kesepakatan ini," kata Karzai sebagaimana dikutip.

Presiden Afghanistan tersebut tiba di Teheran pada Ahad untuk mengadakan pembicaraan penting dengan Rouhani dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad-Javad Zarif.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement