Senin 09 Dec 2013 08:26 WIB

Iran Kecam Pernyataan Menhan AS

Menteri Pertahanan Chuck Hagel
Foto: AP
Menteri Pertahanan Chuck Hagel

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehqan mengecam komentar-komentar Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel, kata Kantor Berita Mehr mengutip laporan Kantor Propagasi Pertahanan Departemen Pertahanan tentang reaksi Hossein Dehqan atas pernyataan Chuck Hagel.

Hagel dilaporkan telah mengatakan bahwa upaya-upaya diplomatik terhadap Iran harus dilengkapi dengan opsi militer.

Menanggapi pernyataan bernada mengancam oleh menteri pertahanan AS itu, Dehqan mengatakan bahwa diplomasi akan berhasil melalui rasionalitas dan bukan melalui penerapan kekuatan, penyebaran perang dan menginjak-injak hak-hak bangsa lain.

"Nada mengancam itu jauh dari rasionalitas, tanpa nilai, dan dikutuk oleh masyarakat dunia serta menghasut kebencian bangsa-bangsa terhadap dirinya sendiri," kata menteri pertahanan.

"Ini juga memberikan kontribusi terhadap suasana ketidakpercayaan kepada pejabat AS, dan menunjukkan kerentanan mereka terhadap pengaruh lobi-lobi Zionis," tambahnya.

"Pengakuan yang dibuat oleh menteri pertahanan AS untuk menjual senjata lebih banyak ke negara-negara Arab Teluk Persia adalah meningkatkan tirai proyek Iranophobia yang disebarkan oleh AS, dan menunjukkan bahwa mereka tidak berpikir untuk keamanan kawasan, karena mereka hanya berusaha untuk menyelamatkan ekonomi mereka," tegasnya.

Dehqan menekankan bahwa Iran merekomendasikan negara-negara saudara di Teluk Persia agar "tidak bergeser ke dalam perangkap perang psikologis oleh komandan AS itu."

"Pertanyaan yang muncul dalam pikiran adalah tentang kontradiksi dalam tindakan AS dan pikiran ini, di satu sisi, mereka adalah pendukung hak asasi manusia dan perdamaian, di sisi lain mereka akan mengancam wilayah dengan perang," katanya.

"Satu keamanan abadi di wilayah tersebut harus dicapai melalui kerja sama yang konstruktif, dan ketaatan prinsip-prinsip bertetangga yang baik berdasarkan saling percaya dan menghindari kesalahpahaman," kata Dehqan menegaskan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement