Senin 09 Dec 2013 15:55 WIB

Perbaiki Hubungan, Menhan AS ke Pakistan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dewi Mardiani
Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel
Foto: AP
Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Chuck Hagel, akan bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif,  dan panglima militer yang baru setelah tiba di Pakistan pada Ahad (8/12). Kedatangannya ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan Washington dan Islamabad yang sempat menegang.

Kunjungan Hagel terkait adanya gangguan pengiriman militer AS dari Afghanistan melalui perlintasan perbatasan utama ke Pakistan. Protes Anti-Amerika di sepanjang rute di Pakistan menyebabkan AS menghentikan pengiriman dari Gerbang Torkham melalui Karachi pekan lalu lantaran adanya kekhawatiran akan keamanan para sopir truk.

Selain itu, menurut laporan yang dilansir Senin (9/12), Pakistan menyebutkan bahwa serangan pesawat tanpa awak merupakan pelanggaran kedaulatan negara. Namun, masalah tersebut diperumit oleh adanya fakta bahwa Islamabad dan militer Pakistan telah mendukung beberapa serangan di masa lalu.

Tujuh bulan sebelumnya, serangan udara AS yang membunuh sekitar 24 tentara di perbatasan Afghanistan-Pakistan pada November 2011. Pakistan lalu memblokir rute penerbangannya bagi AS dan akhirnya dibuka lagi setelah AS meminta maaf.

Keretakan hubungan tersebut membuat AS memutuskan bantuan yang diberikan untuk Pakistan, namun hubungan tersebut kembali pulih pada Juli 2012. Sejak itu, AS telah mengirim lebih dari 1,15 juta dolar AS untuk bantuan keamanan Pakistan, termasuk peralatan komunikasi canggih, bom pinggir jalan, kacamata untuk penglihatan pada malam hari, dan pesawat pengintai.

Pejabat pertahanan senior mengatakan, isu tersebut muncul dalam pertemuan Hagel, dan mengakui adanya ketegangan di antara dua negara tersebut. Beberapa tahun yang lalu, hubungan antara Washington dan Islamabad telah membaik. Selain itu, Sharif bertemu dengan Presiden Barrack Obama dan Hagel pada akhir Oktober di Washington.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement