REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Seksi Kepentingan Mesir di Teheran pada Senin mengatakan bahwa Kairo siap mengambil bagian dalam konferensi Jenewa II di Suriah dan menggambarkan rezim Zionis sebagai ancaman serius di kawasan tersebut.
Dalam pembicaraan khusus dengan IRNA, Khalid al-Said Ibrahim Amari mengatakan bahwa rezim Zionis adalah satu-satunya yang memiliki senjata nuklir di wilayah Timur Tengah.Dia menambahkan bahwa Mesir bersedia untuk menyaksikan kawasan Timur Tengah bebas dari senjata nuklir dan pemusnah massal.
Dia mendesak rezim Zionis untuk mematuhi peraturan internasional dan membuka pintu pusat nuklirnya kepada pengawas internasional.
Adapun kesepakatan nuklir yang dicapai antara Iran dan kelompok negara kuat G5+1 (Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, China ditambah Jerman) di Jenewa, Amari mengatakan, dengan menandatangani kesepakatan seperti itu, Teheran terbukti transparansi dalam kegiatan nuklirnya.
Dia menegaskan bahwa diplomasi yang diadopsi oleh pemerintah Iran yang baru menjamin semua bangsa di dunia bahwa program nuklir negara tersebut adalah untuk kepentingan damai.
Dia menekankan bahwa semua negara memiliki hak untuk menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Mengenai hubungan Teheran-Kairo, dia mengatakan, Mesir menyambut diplomasi baru Iran yang mencari penguatan hubungan dengan negara-negara regional.
Beralih ke masalah Suriah, ia mengatakan krisis di negara itu harus diselesaikan melalui diplomasi. Meskipun konferensi internasional tentang Suriah dijadwalkan berlangsung pada 22 Januari 2014, belum ada negara secara resmi diundang untuk itu.