Selasa 10 Dec 2013 16:47 WIB

Rusia-AS Bahas Cara Pemindahan Senjata Kimia Suriah

Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).
Foto: AP/Shaam News Network
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia sedang dalam pembicaraan mengenai penyediaan transportasi yang aman bagi senjata kimia dari Suriah. Demikian kata Deputi Menteri Luar Negeri, Mikhail Bogdanov, Senin.

Bogdanov mengatakan bahwa Moskow sedang memeriksa kemungkinan pilihan dengan Amerika Serikat dan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

Ditanya apakah Rusia telah menawarkan bantuan dalam mengangkut senjata kimia Suriah, ia mengatakan,"Kami sedang mendiskusikan masalah ini dengan rekan-rekan Amerika kami dan melalui OPCW di Den Haag. Saya pikir solusi optimal akan ditemukan."

Dia menambahkan bahwa ada tingkat yang sangat tinggi dari saling pengertian antara para pihak dalam membahas pengiriman yang dapat digunakan untuk memindahkan senjata serta pertanyaan mengenai perlindungan militer atas kapal-kapal selama pengangkutan itu.

OPCW menyelesaikan pada November peta jalan untuk menghancurkan persenjataan Suriah sebanyak lebih dari 1.000 metrik ton bahan kimia grade-senjata pada pertengahan 2014.

Menurut peta-jalan tersebut, hal yang paling berbahaya atau menjadi prioritas adalah senjata harus dihapus dari Suriah pada 31 Desember dan dihancurkan pada April 2014. Sedangkan, sisanya dijadwalkan untuk dimusnahkan pada pertengahan 2014.

Proses perlucutan senjata diluncurkan setelah serangan senjata kimia pada 21 Agustus di pinggiran kota Damaskus yang menewaskan ratusan warga sipil.

AS dan sekutu Barat menuduh pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, Damaskus menyalahkan kelompok pemberontak yang ingin menumbangkan pemerintah Presiden Bashar Al Assad.

sumber : Antara/RIA Novosti-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement