REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Iran membebaskan dua orang terakhir dari delapan penerbang-layang asal Slowakia yang ditahan sejak Mei karena disangka sebagai mata-mata, kantor berita pemerintah IRNA melaporkan, Kamis.
"Dua warga negara yang ditangkap karena melakukan pelanggaran hukum Republik Islam Iran telah dibebaskan dan diserahkan ke kedutaan besar mereka pada Rabu," lapor IRNA. Enam warga Slowakia lainnya sudah dibebaskan pada bulan September.
Pada Juli, Pengadilan Iran membuktikan terdapat sembilan orang, delapan berkebangsaan Slowakia dan seorang warga Iran, yang ditangkap karena melakukan kegiatan melanggar hukum termasuk memotret "daerah terlarang" di pusat provinsi Isfahan, yang menjadi tempat fasilitas nuklir dan kawasan mengayaan uranium Natanz.
Masyarakat internasional menerapkan sanksi terhadap Iran dengan tuduhan menggunakan program energi nuklir sipil sebagai kedok membangun senjata nuklir --tuduhan yang dibantah keras oleh Iran.
Rekan-rekan para penerbang-layang mengatakan kepada AFP bahwa mereka bukanlah mata-mata, tetapi melakukan perjalanan untuk membuat film dokumentasi dengan sudut pandang burung.
Mereka mengatakan bahwa orang-orang itu berada di Iran untuk mengambil gambar bagi film kedua, setelah tahun lalu melakukannya dengan terbang di atas Himalaya.
Penuntut Umum senior Iran, Gholan Hossein Mohseni Ejeie bersikukuh bahwa orang-orang itu menyelundupkan "peralatan" mencurigakan.
Para penerbang-layang itu mendapat masalah karena memakai walke-talkie dua band yang dilarang di Iran, demikian pula kamera yang dirancang khusus untuk olahraga ekstrim.