REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Ulama besar Arab Saudi, Syekh Abdul Aziz Al Syekh kembali mengutuk aksi bom bunuh diri dan menyatakannya sebagai kejahatan serius.
"Bunuh diri adalah kejahatan berat dan dosa besar. Mereka yang menghabisi nyawanya sendiri dengan bahan peledak adalah penjahat yang mempercepat perjalanan mereka ke neraka," kecam Abdul Aziz, dikutip dari koran Al Hayat, Kamis (12/12).
Sekitar dua bulan lalu, sang mufti juga telah memperingatkan warga Saudi agar tidak bepergian ke Suriah untuk membantu kelompok oposisi bertempur melawan Bashar Al Assad. Padahal, pemerintah Saudi di Riyadh sebelumnya sempat mengisyarakan dukungannya kepada para penentang Presiden Suriah tersebut.
Namun, sikap kerajaan di semenanjung Arab itu menjadi berubah belakangan ini. Ada yang menduga, pemerintah Saudi khawatir jika suatu saat gerakan oposisi seperti di Suriah malah bakal meluas ke negeri mereka.
Lebih dari satu dekade lalu, beberapa ulama terkemuka di Saudi ada yang menyetujui serangan bunuh diri terhadap orang-orang non-Muslim yang zalim sebagai bagian dari jihad. Namun, kebanyakan ulama Islam justru menentang tindakan seperti itu.
"Hati mereka (para pelaku bom bunuh diri-red) telah menyimpang jauh dari jalan yang benar. Pikiran mereka telah diserang oleh kejahatan. Tindakan mereka jelas-jelas merusak diri sendiri dan masyarakat," ujar Abdul Aziz seperti dilansir World Bulletin.