Jumat 13 Dec 2013 15:09 WIB

Aljazeera Bantah Kantornya di Kairo Digerebek Tentara Mesir

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Mansyur Faqih
Stasiun televisi Aljazeera
Foto: Aljazeera
Stasiun televisi Aljazeera

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Jaringan berita milik Qatar, Aljazeera membantah laporan media sebelumnya yang mengatakan aparat keamanan Mesir telah menggerebek salah satu kantornya di Kairo.

"Laporan tersebut benar-benar menyesatkan. Kami tidak punya kantor cabang di daerah Dokki, Kairo," kantor pusat Aljazeera di Doha mengklarifikasi dalam sebuah pernyataan yang dilansir World Bulletin, Jumat (13/12).

Sebelumnya, suratkabar yang dikelola pemerintah Mesir, Al Ahram mengklaim, aparat keamanan negara itu telah menyerbu paksa sebuah kantor berita milik Aljazeera di Distrik Dokki, Kairo, Kamis (12/12). Tak hanya itu, laporan itu pun menyebutkan aparat Mesir juga menangkap 11 warga Qatar dalam operasi tersebut.

"Tidak ada kantor Aljazeera di Mesir yang digerebek dan tak satu pun dari staf kami yang ditangkap," kata pernyataan stasiun televisi itu lagi.

Stasiun Aljazeera di Kairo telah ditutup sejak tentara Mesir menggulingkan Presiden terpilih Muhammad Mursi pada 3 Juli lalu. Pemerintahan interim Mesir yang didukung militer berulang kali menuduh Aljazeera tidak berimbang dalam memberitakan situasi politik di negeri piramida.

"Aljazeera dicap pro-Mursi. Namun, tudingan tersebut telah dibantah langusung oleh pihak media itu sendiri," tulis World Bulletin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement