REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Badai salju menghantam daerah Yerusalem dan bagian-bagian dari Tepi Barat yang diduduki sehingga melumpuhkan kota itu dan ratusan kendaraan terdampar di jalan-jalan yang tidak bisa dilalui.
Pihak berwenang Israel mengatakan setidaknya salju setebal 50 sentimeter melanda daerah-daerah itu sejak Kamis. Ahli cuaca mengatakan salju itu akan terus turun sepanjang hari itu.
"Dalam usia saya 54 tahun saya tidak pernah melihat situasi seperti ini," kata Nir Barkat, wali kota Yerusalem seperti dikutip Reuters, Jumat (13/12).
Kendati pun penduduk lokal diinstruksikan agar tetap tinggal di rumah-rumah mereka, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry masih diharapkan Jumat akan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem.
Kerry tiba Kamis dan bertemu di kota Ramallah Tepi Barat dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam missi terakhirnya untuk berusaha dan mempercepat perundingan perdamaian yang macet itu.
Luas badai salju itu terlalu memberatkan pelayanan penyelamatan, dan militer Israel membantu polisi menyelamatkan ratusan orang yang terkurung dalam kendaraan-kendaraan di jalan-jalan raya dekat Yerusalem, dengan lebih dari 500 orang ditampung di satu tempat konvensi kota itu.
Semua jalan raya menuju kota itu ditutup sampai ada pemberitahuan lebih jauh.
Dahan-dahan pohon yang tumbang memutuskan kabel-kabel listrik yang mengakibatkan ribuan orang tidak menerima aliran listrik, tambah pakar cuaca itu