Sabtu 14 Dec 2013 00:13 WIB

Foto 'Selfie' Obama, Pengamat: Seharusnya Tidak Ada Canda Tawa

Presiden AS Barack Obama 'menggoda' PM Denmark Helle Thorning-Schmid disaksikan Michelle Obama (Matt Dunham/AP)
Foto: The Guardian
Presiden AS Barack Obama 'menggoda' PM Denmark Helle Thorning-Schmid disaksikan Michelle Obama (Matt Dunham/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Foto 'selfie' Presiden Amerika Serikat, Barack Obama di upacara pemakaman mantan presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela baru-baru ini mendapat tanggapan beragam dari publik AS sendiri. Ada yang menghujat ada juga yang melihatnya sebagai sesuatu yang biasa saja.

Menurut pengamat politik, Ramadansyah, figur publik seharusnya tidak bersikap demikian. "Mereka semua harus tampak formal menurut kacamata, framing, dari media yang mengekspose foto 'selfie' Obama cs. Tidak boleh ada canda tawa atau senda gurau di ruang publik," katanya melihatnya dari komunikasi politik seorang figur publik.

Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta ini mengatakan apa yang terjadi dengan foto Obama tersebut lebih kepada konstruksi media.

"Apa yang terjadi pada ekspose 'selfie' Obama adalah sebuah fakta yang dikonstruksikan oleh media tertentu sebagai suatu hal yang tidak sopan atau tidak pantas, padahal kalau dilihat dari kacamata lainnya, framing media atau pemirsa lainnya, itu adalah hal lumrah. Ketika pencitraan menjadi segalanya, maka ruang private menjadi hilang," katanya.

Dia menjelaskan, komunikasi secara umum terbagi tiga. Pertama komunikasi interpersonal, kedua komunikasi politik, ketiga komunikasi politik yang lebih sempit lagi atau disebut kampanye.

Setiap orang dapat melakukan komunikasi personal di mana saja dan kapan saja sebagai bagian dari hak individu. Komunikasi personal dapat dilakukan di ruang privat atau ruang publik.

"Media tidak punya kepentingan dengan termin panggung depan dan panggung belakang untuk orang biasa, ordinary people, tetapi tidak demikian dengan perilaku seorang figur publik. Seolah tidak ada panggung belakang bagi tokoh penting seperti Presiden AS dan PM Denmark," jelasnya.

Walaupun akan menjadi incaran media, menurutnya, seorang figur publik memang seharusnya bersikap apa adanya saja.

"Mereka yang memainkan pencitraan akhirnya tidak dapat menjadi dirinya sendiri. Ketika mereka menjadi dirinya sendiri yang muncul adalah bully, terperangkap pada efek pencitraan itu sendiri. Last word, be yourself, baik di depan maupun di belakang panggung. Jadi bairkan saja konstruksi orang lain muncul, yang penting anda nyaman dengan diri anda," sarannya.

Seperti diketahui, dalam prosesi pemakaman Nelson Mandela, Obama bersama Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan Perdana Menteri Denmark, Helle Thorning-Schmid, berfoto bersama secara narsis di Stadion First National Bank (FNB) di Johannesburg, Afrika Selatan. Dalam foto yang lain, Obama juga tampak 'menggoda' PM Denmark dibarengi pandangan muram dari ibu negara AS, Michelle Obama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement