REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia dan Cina, Jumat (13/12), menegaskan bahwa mereka sepakat untuk membuat persiapan konferensi internasional tentang Suriah Jenewa II.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan rekannya Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membuat penegasan ini selama pembicaraan per telepon pada Jumat. Mereka membahas kemajuan dalam membongkar senjata kimia di Suriah, di antara isu-isu lainnya.
Pada catatan yang relevan, menurut laporan SANA yang dikutip Sabtu (14/12), departemen juga mengumumkan bahwa Lavrov akan bertemu dengan Kepala Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Uni Eropa Catherine Ashton pada 16 Desember guna membahas sejumlah isu, termasuk isu Suriah.
Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya juga menegaskan perlunya partisipasi Iran dalam konferensi Jenewa II mendatang yang akan membahas krisis yang sedang berlangsung di Suriah. Dalam satu pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Moskow percaya negara-negara yang berpengaruh di wilayah ini, di antaranya Iran, harus diundang ke konferensi perdamaian internasional Jenewa II untuk Suriah.
Semula, Konferensi Jenewa II yang akan ditindaklanjuti pada Juni 2012, telah diusulkan oleh Moskow dan Washington pada 7 Mei, tetapi ditunda selama beberapa hari. Pada 25 November, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan acara yang lama tertunda itu akan diselenggarakan pada 22 Januari 2014.
Ban juga menekankan perlunya mengundang Iran ke konferensi Jenewa II karena Teheran dapat memainkan peran penting. "Iran harus diundang ke pertemuan ini (Jenewa II). Saya dan Wakil Khusus Bersama Liga Arab-PBB Lakhdar Brahimi telah menegaskan di waktu lalu bahwa Iran harus diundang ke pertemuan ini," katanya.