Sabtu 14 Dec 2013 17:44 WIB

Jepang-ASEAN Sepakati Kebebasan Penerbangan

PM Jepang Shinzo Abe (mengenakan jas) melakukan inspeksi terhadap pasukan Bela Diri Jepang dalam peringatan Hari Bela Diri di Pangkalan Asaka, Tokyo.
Foto: AP PHOTO
PM Jepang Shinzo Abe (mengenakan jas) melakukan inspeksi terhadap pasukan Bela Diri Jepang dalam peringatan Hari Bela Diri di Pangkalan Asaka, Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jepang dan negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu sepakat menjamin kebebasan pergerakan di udara dalam pertemuan utama pertama pemimpin di Asia sejak China menyatakan daerah pertahanan udara, yang kontroversial.

Pada temu puncak di Tokyo itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan pemimpin ASEAN sepakat meningkatkan kerja sama menjamin kebebasan perlintasan pesawat dan keselamatan penerbangan sipil.

Pernyataan itu akan dilihat sebagai peringatan pedas bagi Beijing yang berselisih soal wilayah kedaulatan dengan Tokyo dan empat anggota ASEAN.Komunike itu dikeluarkan pada akhir pertemuan puncak khusus untuk merayakan 40 tahun hubungan Jepang dan ASEAN.

Dalam pertemuan itu PM Abe berjanji menyediakan bantuan dan pinjaman senilai 20 miliar dolar AS kepada kawasan selama lima tahun.

Pertemuan para pemimpin Asia tersebut merupakan yang pertama sejak Cina mengumumkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) di atas Laut Cina Timur bulan lalu, termasuk angkasa di atas Kepulauan Senkaku yang diperintah Tokyo. Beijing mengklaim dan menyebutnya Kepulaaun Diaoyus.

Pada saat itu, Beijing mengatakan semua pesawat yang memasuki zona itu harus menyerahkan rencana-rencana peerbangan dan mematuhi perintah yang dikeluarkan pihak berwenang China, dalam satu pengumuman yang dikecam luas dan dapat memicu ketegangan.

Sebelumnya PM Abe mengatakan Jepang dan Asia Tenggara harus memperkuat hubungan dan menjamin kawasan ini didasarkan pada hukum dan bukan kekuatan.

PM Abe berbicara kepada para pemimpin Asia dalam KTT itu di tengah-tengah ketegangan soal zona pertahanan udara yang baru Cina.

Pengumuman zona pertahanan baru atas pulau di Laut Cina Timur, yang juga diklaim oleh Tokyo, memicu protes-protes dari Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan.

"Saya ingin membangun suatu Asia Pasifik masa depan yang menghormati masing-masing budaya lainnya dan membangun suatu sistem ekonomi yang direalisasikan bukan oleh kekuatan, tetapi oleh hukum dan usaha-usaha kita," kata Abe pada saat pembukaan KTT Tokyo bersama dengan 10 anggota ASEAN.

Ketegangan dengan Cina telah menimbulkan kekhawatiran bahwa insiden di laut yang disengketakan bisa dengan cepat meningkat.

Kapal perang AS dan Cina nyaris bertabrakan di Laut Cina Selatan pekan lalu, menurut Armada Pasifik AS dalam satu pernyataan Jumat.

KTT Jepang-ASEAN merupakan acara pokok dari pertemuan regional itu.

ASEAN beranggota Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Abe telah mengunjungi semua negara anggota ASEAN dalam setahun dia berkuasa.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement