REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa, Ban Ki-moon, dan Dewan Keamanan PBB mengutuk keras serangan bom bunuh diri di Mali pada Sabtu. Serangan menewaskan dua tentara penjaga perdamaian Senegal.
Ban mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya bahwa selain dua orang tewas, setidaknya tujuh tentara penjaga perdamaian PBB dan empat tentara Mali terluka dalam Serangan di Kidal yang diklaim oleh kelompok gerilyawan.
''Pemimpin PBB mengutuk dalam istilah terkuat serangan tersebut, di mana sebuah mobil sarat bahan peledak melaju ke bank di kota utara yang sedang dijaga oleh PBB dan pasukan Mali,'' kata pernyataan itu.
"Semua orang bertanggung jawab atas tindakan kriminal ini harus dibawa ke pengadilan," kata Ban sambil menambahkan bahwa Mali harus mendukung proses perdamaian di negara itu termasuk melalui partisipasi mereka dalam putaran kedua pmilihan legislatif pada Ahad.