REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Paus Franciskus menjelaskan dirinya tahu banyak "orang baik" di kalangan Marxis tapi dirinya bukanlah penganut komunis itu sendiri, dilansir dari Indian Express.
"Ideologi Marxis yang salah. Tapi dalam hidup saya, saya telah bertemu banyak penganut Marxis yang baik, jadi saya tidak merasa tersinggung," kata Francis dalam sebuah wawancara dengan harian Italia La Stampa yang diterbitkan hari ini, Ahad (15/12).
Dia menegaskan, kecamannya tentang ketimpangan yang disebabkan oleh sistem ekonomi global saat ini tidak dimaksudkan untuk menjadikan dirinya sebagai pengamat pakar dan itu hanya pengutaraan kembali ajaran sosial Gereja Katolik.
"Itu tidak berarti menjadi penganut Marxis," katanya.
Penyiar radio AS Rush Limbaugh menyebut sebagai "Marxisme murni" sebuah teks yang diterbitkan oleh Paus bulan lalu di mana ia memperingatkan bahwa sistem ekonomi yang tidak adil bersifat "membunuh" dan ia juga memperingatkan bahwa kapitalisme yang tidak diatur adalah "tirani baru".
Kritik dari Paus, yang menyaksikan langsung efek keruntuhan ekonomi yang menghancurkan ekonomi negaranya Argentina, diulang oleh anggota gerakan Tea Party dan saluran televisi Fox News.
Fransiskus sendiri, menurut Indian Express, merupakan seorang konservatif moderat dan pengecam keras gerakan Teologi Pembebasan yang diinspirasi oleh kaum kiri di Amerika Latin, meskipun ia baru-baru ini tampaknya telah berdamai dengan para pemimpinnya.