Jumat 20 Dec 2013 06:20 WIB

Erdogan: Korupsi Pejabat, Aksi Kotor Melawan Pemerintah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: AFP
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menyebut korupsi yang dilakukan sejumlah pejabat sebagai operasi kotor melawan pemerintahannya.

Sebanyak 52 yang terlibat, termasuk tiga anak menteri, ditangkap Selasa (17/12) atas skandal penyuapan.

Lima petinggi polisi yang terlibat dalam operasi penangkapan di Ankara dan Istambul juga dipecat karena menyalahgunakan wewenang.

Deputi Perdana Menteri Bulent Arinc mengatakan pemerintah tak akan ikut campur dalam proses hukum yang berjalan. "Kami akan selalu mengahormati keputusan pengadilan," kata Arinc.

Pengamat politik Turki yakin penahanan ini merupakan bukti poin dramatik penting dalam perkembangan politik Turki.

Kisruh ini diyakini melibatkan pendukung Fethullah Gulen, tokoh Islam berpengaruh yang menetap di AS dan sempat kembali memimpin partai AK. Aksi ini diduga mendukung kemenangan dalam tiga kali pemilu sejak 2002.

Anggota pergerakan Gulen Hizmet disebut memiliki pengaruh ke berbagai institusi seperti kepolisian, kejaksaan, dan partai AK sendiri.

Beberapa bulan belakangan, aliansi ini terpecah. Pada November lalu, pemerintah juga menutup sekolah milik gerakan Himzet. Gulen tinggal di AS sejak 1999. Ketika itu ia dituding melakukan makar melawan pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement