Jumat 20 Dec 2013 08:43 WIB

Senat Ingin Terus Menghukum Iran Obama Menentang

President od the US Barack Obama (file photo)
Foto: AP
President od the US Barack Obama (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gedung Putih memperingkatkan bahwa Presiden Barack Obama akan memveto sebuah RUU mengenai sanksi baru terhadap Iran karena RUU itu akan menghancurkan kesepakatan final dalam menghentikan upaya Iran memproduksi bom nuklir.

Legislasi yang didukung baik senator Republik maupun Demokrat ini berisi rancangan sanksi baru kepada Teheran jika Iran melanggar kesempatan nuklir enam bulan yang dicapai bulan lalu atau jika tak ada kesepakatan dicapai.

Gedung Putih mengingatkan bahwa langkah itu merongrong tim negosiasi Iran atau membuat Iran memiliki alasan untuk keluar dari perundingan.

"Langkah ini tidak perlu," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney. "Kami tak menganggap RUU akan bisa diundangkan. Jika pun diundangkan, presiden akan memvetonya."

"Adalah penting sekali menahan diri dari mengambil langkah yang berpotensi mengganggu peluang resolusi diplomatik dari tantangan ini."

Kamis waktu AS ini 26 senator mengenalkan legislasi sanksi baru kepada Iran meskipun dilobi keras oleh Gedung Putih, termasuk oleh Presiden Obama sendiri.  RUU ini menyebut alternatif diplomasi adalah perang baru di Timur Tengah, demikian AFP.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement