REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Seorang warga Palestina tewas Jumat (20/12) akibat tertembak pasukan Israel di Gaza utara dekat perbatasan dengan wilayah Yahudi, kata badan pelayanan darurat dan kantor berita milik pemerintah Hamas.
Mayat pria itu ditemukan di daerah timur Beit Hanun, kata badan pelayanan darurat. Al-Rai, kantor berita milik pemerintah Hamas yang menguasai Jalur Gaza, mengkonfirmasi "kematian syahid pria muda itu akibat sekitar 20 tembakan peluru pasukan pendudukan".
Seorang juru bicara militer Israel yang dihubungi AFP mengatakan, ia belum memiliki keterangan segera mengenai insiden tersebut.
Namun, Ashraf al-Qudra, juru bicara badan pelayanan darurat Gaza, mengatakan, tiga orang lain Palestina cedera akibat tembakan Israel di dekat perbatasan tersebut.
Insiden mematikan terakhir di Gaza terjadi pada 1 November ketika empat pejuang Hamas tewas dan lima prajurit Israel cedera selama operasi militer untuk menghancurkan sebuah terowongan Gaza-Israel.
Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.
Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.
Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.
Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi. Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.