Sabtu 21 Dec 2013 07:19 WIB

Ledakan Bom di Karachi, Dua Tewas

Kerusuhan politik di Karachi, ilustrasi
Foto: Politician
Kerusuhan politik di Karachi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Ledakan bom yang ditujukan pada polisi menewaskan sedikitnya dua orang dan mencederai 15 lain di kota terbesar Pakistan, Karachi, Jumat (20/12), kata seorang pejabat.

Seorang polisi termasuk di antara mereka yang cedera akibat ledakan bom itu, yang menghancurkan kendaraannya dan merusak bagian depan rumahnya di daerah timur kota tersebut, kata polisi. "Dua orang tewas dan 15 lain cedera. Satu polisi mengalami luka-luka," kata Pir Mohammad Khan, seorang pejabat kepolisian, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (21/12).

Dokter Semi Jamali di Rumah Sakit Jinnah, Karachi, mengonfirmasi bahwa dua mayat dan 15 korban cedera telah dibawa ke tempat medis itu. "Salah seorang korban cedera adalah polisi," katanya kepada AFP. Muqaddas Haider, seorang polisi senior lain, mengatakan, bom itu diyakini memiliki pengatur waktu.

Karachi, kota berpenduduk 18 juta orang yang merupakan pusat bisnis Pakistan, selama bertahun-tahun dilanda kekerasan etnik dan politik. Tahun 2012 merupakan masa paling mematikan di Karachi dalam dua dasawarsa ini, dimana sekitar 2.000 orang tewas dalam kekerasan yang berkaitan dengan ketegangan etnik dan politik.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian kelompok ekstrem di Islamabad pada Juli 2007. Kekerasan sektarian meningkat sejak adanya kaitan dengan jaringan Alqaidah dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas kelompok tersebut terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement