REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang profesor dan pengulas politik Inggris, Rodney Shakespeare, menilai Amerika Serikat dan Israel memuja kekerasan dan perang di seluruh dunia dan di Timur Tengah pada khususnya.
Shakespeare mengatakan hal tersebut saat diminta pendapatnya terkait usulan Presiden Iran, Hassan Rohani, soal anti-kekerasan yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB.
''Konsistensi sikap damai Iran berdiri dalam kontras dengan kekejaman dan serangan-serangan yang berasal dari Amerika Serikat dan Israel yang tidak lagi dihormati oleh siapa pun di dunia,'' ujar Shakespeare.
PBB dengan suara mayoritas pada Rabu mengadopsi resolusi yang menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk mengecam kekerasan dan ekstremisme.
Berdasarkan proposal Rohani untuk 'Dunia Menentang Kekerasan dan Ekstremisme (WAVE)', resolusi itu mendesak negara-negara anggota mengambil langkah tepat untuk memperkuat perdamaian universal.
Resolusi juga mendesak anggotanya mencapai kerja sama internasional dalam memecahkan masalah internasional di bidang ekonomi, sosial, budaya, atau karakter kemanusiaan.
"Resolusi WAVE adalah tanda zaman dan indikasi penentuan orang-orang yang layak untuk membuang yang lama, cara-cara korup dan menemukan sesuatu yang positif dan baru," kata Shakespeare kepada IRNA.