Ahad 22 Dec 2013 07:34 WIB

Rusia Siap Kerahkan Rudal di Perbatasan NATO

Militer Rusia saat menggelar operasi militer di wilayah Kaukasus Utara.
Foto: AP
Militer Rusia saat menggelar operasi militer di wilayah Kaukasus Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Satu keputusan tentang apakah akan menyebarkan peluru kendali balistik taktis di dekat perbatasan dengan negara-negara NATO akan dilakukan hanya setelah penilaian ancaman oleh militer Rusia.

"Bila kebutuhan tersebut muncul, itu terserah kepada militer untuk memutuskannya," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti.

Lavrov mengatakan bahwa hanya profesional yang bisa memberikan penilaian yang dapat diandalkan risiko terhadap keamanan nasional Rusia yang akan ditimbulkan oleh segmen Eropa dari perisai rudal global AS.

"Itu adalah cara bagaimana permainan ini dimainkan. Tidak ada pribadi untuk berbicara," kata menteri luar negeri.

Lavrov menegaskan penyebaran Iskander-M (SS-26 Stone) sistem rudal berkemampuan nuklir di dekat perbatasan NATO bisa menjadi bagian dari respon Rusia terhadap rencana pertahanan rudal NATO.

Hal ini diklaim dalam laporan media akhir pekan lalu bahwa setidaknya 10 sistem Iskander telah diidentifikasi oleh foto satelit di eksklave Baltik Kaliningrad (Rusia) serta di sepanjang perbatasan dengan negara-negara Baltik dan anggota NATO Estonia, Latvia dan Lithuania.

Namun, Presiden Vladimir Putin pada Kamis membantah laporan penyebaran Iskanders tersebut. Putin mengatakan pemimpin Rusia belum membuat keputusan seperti itu.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan mendua pada awal pekan ini bahwa rudal Iskander telah ditempatkan di Distrik Militer Barat, Rusia, yang mencakup Kaliningrad serta banyak bagian Eropa dari Rusia.

Setelah pernyataan itu, perwakilan dari sejumlah negara NATO menyatakan keprihatinannya. Jika kabar penempatan Iskander itu benar, maka langkah tersebut akan mewakili pendalaman ketegangan dengan Rusia yang bisa menuntut respons NATO.

Amerika Serikat mengatakan langkah itu akan mendestabilisasi ke wilayah tersebut. Pemerintah Polandia mengatakan bahwa laporan penyebaran Iskander belum dikonfirmasi oleh militer negara.

sumber : Antara/RIA Novosti-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement