REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemerintah Iran mengecam parlemen Eropa yang telah menemui para tokoh pembangkang pemerintah. Pertemuan tersebut dilakukan selama kunjungannya ke negara Islam pada bulan ini.
Dalam kunjungan yang dilakukan selama enam hari dan berakhir pada Selasa (17/12), delapan orang delegasi parlemen Eropa bertemu dengan pengacara HAM Nasrin Sotoudeh dan pembuat film Jafar Panahi.
Keduanya, Sotoudeh dan Jafar Panahi telah memenangkan hadiah Sakharov HAM pada 2012. Menurut kantor berita ISNA, pejabat Yunani dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri pada Sabtu (21/12). Mereka menyampaikan pemerintah Irankeberatan atas pertemuan yang dilakukan oleh para delegasi Eropa itu.
Delegasi Eropa yang dipimpin oleh Tarja Cronberg dari Finlandia, juga bertemu dengan pejabat senior termasuk Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif. Namun, pertemuan yang dilakukan dengan Sotoudeh dan Panahi dinilai memperburuk kondisi kubu konservatif.
Anggota parlemen, Kazem Jalali mengatakan mereka seperti ingin mencampuri urusan internal Iran. Sebelumnya, Kedutaan Besar Yunani telah mengagendakan pertemuan anggota parlemen dengan Sotoudeh dan Panahi yang telah ditahan terkait kerusuhan yang terjadi pada 2009 lalu.
Tak lama kemudian, Mahmoud Ahmadinejad kembali terpilih sebagai presiden. Sotoudeh dibebaskan pada September setelah menjalani hukuman penjara selama tiga tahun. Ia sendiri dihukum 11 tahun penjara dandilarang memberikan bantuan hukum untuk melawan keamanan nasional dan melakukan propaganda anti pemerintah selama 20 tahun.
Sotoudeh dibebaskan bersama denganpuluhan tahanan politik lainnya pada September. Sedangkan, Panahi ditahan karena telah membuat filmdokumenter terkait kerusuhan 2009. Akibatnya, ia dilarang membuat film lebihdari 20 tahun.
Panahi juga pernah meraih penghargaan tertinggi di Film Venice 2000. Pada Oktober tahun lalu, kunjungan resmi delegasiparlemen Eropa pun dibatalkan. Teheran tidak mengizinkan adanya pertemuan antaraparlemen Eropa dengan Panahi dan Sotoudeh.