REPUBLIKA.CO.ID, JUBA -- Angkatan bersenjata Sudan Selatan melawan oposisi dengan melakukan serangan di Bor dan Bentiu. Amerika Serikat (AS) juga tengah mempersiapkan pasukan di Afrika untuk membantu evakuasi.
Duta Besar AS untuk Sudan Selatan Donald Booth mengatakan sudah berbicara dengan Presiden Salva Kiir. Kiir, kata Donald, berkomitmen untuk berdialog dengan pemimpin oposisi Riek Machar untuk mengakhiri krisis secepatnya.
''Militer sedang dalam perjalanan menuju negara bagian Jonglei dan Unity untuk mengambil alih teretori dan melakukan serangan,'' kata juru bicara militer pemerintan Philip Aguer, Senin (23/12), seperti yang dikutip Aljazeera.
Aguer membantah konflik ini merupakan konflik antar etnis. Ia bersikukuh kondisi ini murni akibat ketegangan politik. Ia mengatakan sekitar 2.000 prajurit dipecat karena melawan pemerintah.
Konflik bersenjata pecah di Sudan Selatan akhir pekan lalu. Akibatnya, lebih dari 20 ribu orang harus mengungsi. Konflik terjadi setelah mantan Wakil Presiden Riek Machar dituding melakukan usaha kudeta atas Presiden Salva Kiir.