REPUBLIKA.CO.ID, JUBA -- Konflik dan kekerasan di Sudan kian memburuk. Tentara Sudah Selatan, menurut laporan saksi mata, melakukan serangkaian pembunuhan etnis, termasuk pembantaian, pembunuhan dari rumah ke rumah dan pemerkosaan, menyusul pertempuran yang meletus dari sepekan lalu.
Dua saksi yang berhasil meloloskan diri mengaku ditahan oleh tentara pemerintah bersama dengan 250 pria lain. Mereka digiring ke kantor polisi di ibu kota Juba dan lalu diberondong.
Mereka yang keduanya terluka dalam insiden itu berhasil melarikan diri dan berlindung di pangkalan PBB di Juba. Menurut saksi, hanya 12 pria yang berhasil selamat dalam pembantaian tersebut.
Testimonial dari beberapa saksi mata juga menggambarkan pola kekerasan bermotifkan etnis, termasuk pembunuhan dan pemerkosaan sejak pertempuran antara kedua negara muda itu meletus pada 15 Desember.