REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang yang resmi berhaluan pasifis, akan melonggarkan aturannya soal eksport senjata demi memasok amunisi ke pasukan penjaga perdamaian Korea Selatan di Sudan, bunyi laporan pada Senin. Saat ini pertempuran sengit meletus di negara Afrika tersebut.
Saat ini pasukan perdamaian Jepang terlibat dalam operasi non-pertempuran di negara-negara Afrika, dan akan menyediakan sekitar 10.000 paket amunisi ke Korea Selatan di sana.
Ini akan menjadi pertama kali bagi Jepang--yang dibatasi oleh konstitusi pasifis pasca-Perang Dunia II negara itu untuk menggunakan kekuatan dalam menyelesaikan sengketa--memberikan senjata kepada militer negara lain lewat PBB, demikian bunyi laporan yang dilansir Jiji dan Kyodo.
Mereka menyatakan keputusan itu dibuat Senin, dalam rapat darurat Dewan Keamanan Nasional Jepang yang dipimpin Perdana Menteri Shinzo Abe. Keputusan itu sekaligus tanggapan terhadap permintaan Korea Selatan.