Selasa 24 Dec 2013 09:13 WIB

Bentrokan Maut di Nigeria, 70 Orang Tewas

Kelompok bersenjata Boko Haram Nigeria
Foto: PressTv
Kelompok bersenjata Boko Haram Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Lembaga pertahanan Nigeria, Senin (23/12), menyatakan lebih dari 70 orang telah tewas dalam bentrokan antara militer dan anggota Boko Haram di bagian timur-laut negeri itu, setelah serangan, Jumat (20/12), terhadap barak militer di Bama.

"Lebih dari 50 di antara mereka (anggota Boko Haram) tewas dalam baku-tembak dengan prajurit militer dalam operasi yang dilakukan guna membekuk pelaku teror yang melarikan diri," kata Mayor Jenderal Chris Olukolade, Direktur Penerangan di Departemen Pertahanan Nigeria, dalam satu pernyataan.

Ia mengatakan militer juga kehilangan 15 prajuritnya, kebanyakan akibat serangan itu sedangkan sebagian tewas selama perburuan. Ia menambahkan sebanyak lima warga sipil juga tewas selama serangan tersebut.

Menurut Olukolade, operasi militer itu menghasilkan hancurnya lebih dari 20 kendaraan yang membawa kelompok Boko Haram yang melarikan diri. Kendaraan itu, seperti dilaporkan Xinhua yang dikutip Selasa (24/12), adalah yang digunakan selama serangan terhadap barak militer dan terlihat melalui pengawasan udara. Saat itu, Boko Haram sedang berusaha melintasi perbatasan kembali ke tempat persembunyian mereka di Kamerun.

Pada Jumat lalu, militer menyatakan barak militer di Bama diserang oleh kelompok itu yang datang dari jaringan yang berada di seberang perbatasan Nigeria dengan Kamerun melalui Kota Kecil Bangki. Ditambahkannya, senjata kaliber besar seperti senjata anti-pesawat dan senjata yang berpeluncur roket digunakan dalam serangan tersebut, yang berlangsung selama berjam-jam.

Kota Kecil bama, sekitar 65 kilometer dari Maiduguri, Ibu Kota Negara bagian Borno, telah menghadapi sejumlah serangan dari anggota Boko Haram, sehingga membuat sebagian warganya menyelamatkan diri. Banyak warga tewas pada Mei, ketika tersangka Boko Haram menyerang Kota Kecil Bama, dan menewaskan banyak korban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement