Rabu 25 Dec 2013 19:16 WIB

Kim Jong-Un Siapkan Militer untuk Perang

Rep: Gita Amanda / Red: Citra Listya Rini
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Foto: AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG-- Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un telah memperingatkan militernya bahwa perang dapat pecah kapan saja tanpa pemberitahuan. Kim mendesak militernya untuk meningkatkan kesiapan tempur dalam menghadapi perang.

Pernyataan ini dilontarkan Kim setelah menyusul ketegangan yang semakin memuncak di Semenanjung Korea. Setelah adanya eksekusi yang baru dilakukan Korut pada orang nomor dua di negara tersebut, Chang Song Thaek.

Seoul dan Washington telah memperingatkan kemungkinan tindakan provokatif yang akan dilakukan Korut, setelah eksekusi Chang tersebut. Mengingat militer Korut telah dilengkapi dengan senjata nuklirnya.

Menurut salah seorang pejabat Korut pada Central News Agency seperti dikutip Al Jazeera, Kim malam Natal lalu telah mengunjungi Komando Besar Gabungan unit 526. "Dia menginstruksikan unit untuk berada pada kesiapan tempur maksimal, mengingat perang dapat pecah tanpa pemberitahuan," ujar pejabat tersebut.

Dari laporan tim peneliti AS-Korea di Universitas Johns Hopkins, citra satelit telah mengidentifikasikan fasilitas nuklir di Pusat Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Yongbyon menunjukkan tanda tengah menghasilkan bahan bakar untuk reaktor.

Baru-baru ini Korut memproduksi ulang plutonium dan eksperimen reaktor air ringannya masih dalam pembangunan. Menurut laporan, identifikasi fasilitas nuklir menunjukkan kegiatan yang lebih luas. "Ada upaya luas Korut untuk memodernisasi dan mengaktifkan kembali kompleks fasilitas Yongbyon, " kata laporan itu.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun Hye menyerukan kesiapan keamanan kedap air. Pernyataan tersebut diutarakan pada kunjungannya Selasa (24/12) ke pos penjagaan garis depan Korsel.

Saat itu, Park menggambarkan situasi di perbatasan yang 'menyeramkan'. "Kita harus bereaksi tegas dan tanpa ampun untuk setiap provokasi oleh Korut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement