REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sejumlah bom dilaporkan meledak di sebuah pasar rakyat dekat gereja di Baghdad, ibu kota Irak, Rabu (25/12).
Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan setidaknya ada puluhan orang menjadi korban ledakan-ledakan tersebut.
"Dua bom pinggir jalan meledak di sebuah pasar rakyat di Dura, menewaskan 35 orang dan melukai 56," kata juru bicara kementerian, Saad Maan kepada AFP, menunjuk pada sebuah daerah di Baghdad selatan.
Beberapa pejabat keamanan semula mengatakan, sebuah bom mobil juga ditujukan pada gereja St. John di Baghdad, selain ledakan-ledakan di pasar tersebut. Namun, Maan, seorang pendeta dari daerah tersebut, membantah hal itu.
"Serangan itu ditujukan pada... pasar, bukan gereja," kata Maan, dengan menambahkan bahwa "daerah sasaran serangan berpenduduk Muslim dan Kristiani".
"Gereja itu tidak ada kaitannya dengan serangan tersebut," kata Wakil Uskup Temathius Esha, seorang pendeta Assyria di Dura, menambahkan kepada AFP. Ia juga menegaskan bahwa serangan itu ditujukan pada pasar.
Militan sering menyerang tempat-tempat dimana massa berkumpul, termasuk pasar, kafe dan masjid, dalam upaya menimbulkan korban dalam jumlah maksimum.
Kekerasan di Irak telah mencapai tingkatan yang belum pernah terlihat sejak 2008, ketika negara itu mulai bangkit dari konflik sektarian mematikan pada 2006-2007 yang merenggut puluhan ribu jiwa.
Menurut data PBB, hampir 1.000 orang tewas pada Oktober dalam serangan-serangan di Irak. Hampir 900 orang sipil tewas di Irak pada September, menurut misi PBB di Irak.