REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Rusia akan meningkatkan kerja sama dengan Vietnam karena memandang negara anggota ASEAN tersebut sebagai salah satu mitra pentingnya di Asia, kata Duta Besar Rusia untuk Vietnam, Andrey G. Kovtun, Rabu (25/12).
Kovtun menyampaikan hal itu dalam konferensi pers di Hanoi, sekaligus menjelaskan perkembangan antara Vietnam dan Rusia.
Diplomat Rusia itu mengatakan bahwa hubungan bilateral kedua negara pada 2013 menunjukkan perkembangan yang dinamis seiring kunjungan tingkat tinggi dan komunikasi yang senantiasa terjaga, termasuk kunjungan Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung, ke Rusia pada Mei serta kunjungan kenegaraan Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke Vietnam pada November lalu.
"Pertukaran kunjungan tersebut merefleksikan dalamnya hubungan bilateral dan kedua pihak bertekad untuk meningkatkan kerja sama lebih erat lagi," kata diplomat Rusia itu seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Wakil Ketua Majelis Nasional Vietnam, Uong Chu Luu, sebelumnya menekankan pentingnya kemitraan komprehensif dengan Rusia dan menganggap Rusia sebagai mitra yang paling penting dalam kebijakan luar negeri negara tersebut.
Hal itu disampaikan Chu Luu ketika bertemu dengan dengan menerima kunjungan kerja Wakil Presiden Duma Negara Federasi Rusia, Ivan Melnikov di Hanoi.
Kedua pihak menegaskan bahwa mereka akan melanjutkan kerja sama di sektor-sektor termasuk minyak dan gas, energi nuklir, perdagangan dan investasi, pertahanan dan keamanan nasional, pelaksanaan proyek-proyek sains-teknologi, diversifikasi pelatihan keahlian untuk siswa Vietnam di Rusia, budaya, pariwisata, dan tenaga kerja, menurut situs resmi Partai Komunis Vietnam (CPV).