Kamis 26 Dec 2013 11:12 WIB

PBB Butuh Dana 166 Juta Dolar AS untuk Bantu Sudan Selatan

Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon
Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badan-badan bantuan Perserikatan Bangsa-bangsa memerlukan 166 juta dolar AS untuk tiga bulan ke depan guna membantu warga sipil di Sudan Selatan yang didera kekerasan.

Uang tersebut, diperlukan untuk bidang kesehatan dan sanitasi, mendistribusikan makanan, serta mengelola kamp-kamp untuk orang-orang yang terlantar akibat bentrokan etnis baru-baru ini.

Dana itu juga akan digunakan untuk membantu sekitar 200.000 pengungsi dari negara tetangga Sudan yang telah melarikan diri ke negara-negara Persatuan Sudan Selatan dan Upper Nile.

"Setidaknya ada 90.000 orang yang telah mengungsi pada sepuluh hari terakhir. Ini termasuk 58.000 orang yang berlindung di markas penjaga perdamaian PBB," kata koordinator kemanusiaan PBB untuk Sudan Selatan Toby Lanzer dalam pernyataan itu.

"Ini adalah waktu yang sangat sulit bagi orang-orang dari negara baru itu, dan sangat penting bahwa badan-badan bantuan memiliki sumber daya yang mereka butuhkan untuk menyelamatkan nyawa pada beberapa bulan mendatang," tambahnya.

Dia menyatakan harapan bahwa donor akan bertindak cepat untuk mengumpulkan dana yang diperlukan. PBB mengatakan ribuan orang tewas di Sudan Selatan sejak 15 Desember ketika kekerasan meletus setelah Presiden Salva Kiir menuduh mantan wakil presiden, Riek Machar, mencoba untuk menggulingkannya dalam kudeta.

Machar membantah dan menuduh Kiir melakukan pembersihan terhadap para pesaingnya. Pertempuran untuk kekuasaan memicu kekerasan antara dua kelompok etnis mereka, dengan suku Nuers mendukung Machar dan suku Dinkas mendukung Kiir.

Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk mengirimkan tambahan 6.000 tentara penjaga perdamaian dalam upaya untuk mencegah perang saudara, tetapi akan makan waktu untuk pengaturan sumber daya.

antara

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement