Kamis 26 Dec 2013 14:06 WIB

Kunjungan Abe ke Kuil Perang Akan Berdampak Diplomatik

PM Jepang Shinzo Abe
Foto: Reuters
PM Jepang Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke kuil kontroversial Yasukuni yang menghormati korban perang termasuk penjahat perang Kelas A akan memiliki dampak besar diplomatik, kata pejabat pemerintah Seoul Kamis, sinyal meningkatnya lebih lanjut ketegangan yang sudah tinggi dengan Tokyo.

Perdana Menteri Shinzo Abe mengunjungi kuil perang Yasukuni pada Kamis pagi, menandai ulang tahun pertama pemerintahannya. Kunjungan ke kuil kontroversial itu adalah yang pertama oleh seorang perdana menteri Jepang sejak mantan Perdana Menteri Junichiro Koizumi berziarah ke kuil itu pada tahun 2006.

Pemberian penghormatan Abe di kuil merupakan upaya untuk membenarkan agresi negara masa lalu dan keretakan hubungan bilateral dengan Seoul, kata pejabat pemerintah Korea Selatan. Dia menambahkan bahwa hal itu akan memiliki dampak diplomatik besar.

"Jepang mungkin tahu sendiri bagaimana besar dampak diplomatik kunjungan perdana menteri ke kuil Yasukuni itu," kata pejabat tersebut. "Akan ada dampak diplomatik yang sangat besar."

Kuil Yasukuni, yang menghormati banyak penjahat perang Kelas A yang dihukum bersama dengan jutaan korban perang Jepang, dipandang oleh bekas korban penjajahan Jepang sebagai melambangkan masa lalu kekaisaran Jepang.

Kunjungan politisi dan pemimpin Jepang ke kuil itu telah memicu reaksi keras baik dari Seoul maupun Beijing, yang terus menyerukan kepada pemerintah Abe untuk menghadapi dan merenungkan sejarah agresi negerinya itu.

Hubungan kedua negara yang sudah tegang setelah baru-baru ini diperbarui dengan klaim teritorial Tokyo terhadap pulau paling timur Korea Selatan Dokdo.

Kedua negara dilaporkan dalam pembicaraan atas rencana untuk pelaksanaan perundingan para wakil menteri luar negeri, mungkin dalam upaya untuk mengatur pertemuan puncak antara pemimpin kedua negara mereka.

Kementerian luar negeri Korea Selatan berencana menerbitkan keluhan kuat atas kunjungan perdana menteri Jepang ke kuil dan memanggil kepala Kedutaan Besar Jepang di Seoul untuk menyampaikan protes atas peristiwa itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement